Curahan Hati Chesya

Halo…para pengunjung blog Chesya Rindu!!!

Sebelumnya ijinkan gw mohon maaf yang setulus-tulusnya atas ketidak-sengajaan gw membuat temen-temen ‘tergelitik’ membaca tulisan yang berisikan curahan hati gw ini sampai selesai. Dan mohon maaf juga kalo nantinya setelah membaca, temen-temen harus terpaksa memberi penilaian negatif atas diri yang hampir berjalan di atas duri-duri.

Sebenarnya…, tidak pernah ada hasrat menuliskan keadaan pribadi yang sangat pelik di media ini yang kemungkinan besar gak memberi faedah berarti bagi pembacanya. Namun sepertinya hal ini harus gw lakukan untuk meminimalkan prasangka-prasangka yang tak semestinya.

“Salah gak sih kalo gw merasa lebih nyaman menjadi seorang LESBI? [lelah dengan lawan jenis yang suka membuat hati teriris] ” status FACEBOOK (FB) Chesya Rindu

Kalimat di atas adalah ‘api’ dari ‘asap’ yang ingin gw bahas disini.
Mengingat beberapa tahun yang lalu…, dimana gw masih duduk dibangku sekolah ada dua orang cewek tomboy, berkulit putih dan berparas elok menyatakan cintanya ke gw. Yang satu menyatakan langsung dengan gaya sok jantan, dan yang satunya lagi menyodorkan sendiri ke gw sebuah surat berwarna hijau muda yang bertuliskan isi hati seorang pujangga yang selalu memuja cinta beserta ancaman-ancaman kalo gw gak bisa nerima ketulusan cintanya itu.

Gw bingung harus berbuat apa, hanya perasaan risih dan jijik yang mampu gw berikan saat itu. Hari-hari yang gw lalui penuh rasa takut. Tiap hari gw hanya bisa menangis dan selalu berusaha menjauh dari cewek-cewek cantik itu. Tapi untunglah gw dan keluarga gw bisa pindah rumah. Mungkin itu satu-satunya jalan terbaik.

Dan akhir-akhir ini, kejadian tersebut terulang kembali. Gw kemarin-kemarin terjebak dalam pergaulan penyuka sesama jenis. Dan parahnya kemarin ada keinginan untuk bergabung dalam komunitas mereka.

Sebenarnya gw tipe cewek yang gak mudah terpengaruh dan gak bisa terbuai oleh kata-kata terdasyat sekalipun. Namun kali ini gak tau kenapa gw hampir terbius saat cewek manis itu berkata
“Kalo kalo lu pacaran ma cewek, dia akan sayang banget ma lu dan dia gak bakal nyakiti lu.”

Nah…,ucapan dia yang sangat sederhana itu serasa membasahi ladang hati gw yang sedang gersang sekaligus menghijaukan kembali pohon cinta yang telah mengering.

Gw udah beberapa kali menjalin hubungan ma cowok yang tega ‘menghancurkan’ mimpi-mimpi indah gw tentang cinta. Walaupun tetap saja cowok-cowok itu gak bisa mematahkan semangat gw untuk terus mengenal dan mencari keberadaan cinta. Seolah hati gw ini tak mampu terkoyak oleh ‘peluru penghianatan’ mereka.

Dalam kamus gw gak ada kata sakit hati or patah hati. Cuma karena gw lebih banyak punya temen cowok daripada cewek, jadi gw lebih tau karakter cowok seperti apa. Cowok sangat manis bila hanya dijadikan sebagai temen, tapi kalo lebih dari itu…, mereka akan terjangkit penyakit amnesia_melupakan janji-janji yang pernah terucap.

Udah ratusan cowok yang menyatakan cintanya ke gw disaat hati dan tubuh mereka masih milik wanita lain. Dan udah ribuan temen cowok yang curhat masalah pacar dan selingkuhannya ke gw. Itulah hal TERPARAH yang membuat image mereka buruk dimata dan hati gw.

Kembali ke masalah status FB di atas. Gak ada niat sedikitpun untuk mencari sensasi. Or mengharap dapat ‘lemparan’ comment dari teman-teman. Cuz tanpa status se-extrim itu sebelumnya status-status gw tak pernah sepi dari comment. Dan gw juga masih belum kekurangan stok kata-kata.

Status FB di atas, gw tulis dengan tujuan untuk mencari dukungan positif yang lebih dapat menguatkan iman gw sebelum terjebak dalam indahnya cinta sesama jenis dan dari sekian banyak komentar, ada beberapa komentar yang mampu menumpahkan air mata gw.

Ya…gw akui kata-kata gw gak seperti mencari dukungan. Tapi itulah gw, tanpa sengaja untuk membedakan diri dari orang lain, tangan-tangan gw memank selalu spontan menuliskan apa yang ada dihati or pikiran dengan liarnya. Sehingga terkesan menyampaikan kalau gw sudah menjadi seorang LESBI.

Dua hari yang lalu feel gw sempat ‘mengecup’ rasa cinta yang gak wajar untuk seorang wanita,tapi dalam waktu yang bersamaan hati gw masih menyimpan harapan untuk tetap ‘menyambut’ uluran cinta dari seorang pria.

Feel terlarang yang pernah gw ‘cicipin’ ini membuat sebagian temen wanita menjauhi gw. Tapi, bukan alasan itu yang membuat gw sadar. Kodrat gw lah yang menunjukkan sebuah kebenaran akan janji-janji Tuhan yang membuat gw rindu untuk menikmati indahnya suka-duka bersama salah seorang kaum Adam. I love u kaum Adam